Pedagang Sendal Pergiin Haji Orang Tuanya

Seorang pedagang sendal setiap hari berkeliling mengelilingi kampung dengan berjalan kaki. Di dalam pikirannya dia selalu teringat kepada orang tuanya yang telah banyak berjasa, pedagang ini ingin sekali memergikan orang tuanya ke tanah suci, tapi dia hanya pedagang sendal. Untuk makan saja susah apa lagi untuk memergikan orang tuanya ke tanah suci. Hingga suatu ketika, dia berhenti sejenak dibawah pohon yang rindang. Di bawah pohon rindang itu terasa sangat sejuk cukup menghilangkan udara panas yang di luar sana matahari begitu terik menyala. Dengan angin yang mengilir-ilir, terdengar suara-suara yang terputus-putus terbawa angin. Sambil bersender di pohon suara itu terasa semakin kencang bersamaan angin yang semakin mengilir-ilir. Sang pedangang ini mendengarkan dengan jelas suara itu. Dalam suara itu terdengar "jika ingin sesuatu mintalah hanya kepada penciptamu bukan kepada manusia, buat apa minta kepada manusia jika manusia itu juga dalam ada masalah. Semua itu kecil bagi Allah gak ada yang gak mungkin, jika Allah berkata jadi maka jadilah. Jika kita ingin sesuatu kepada-Nya mintalah terus menerus, jangan sekali dua kali, tapi terus menerus sampai keinginan kita dikabulkan oleh-Nya. Dan jangan lupa sholat dhuha dan tahajud jangan putus terus sholawat di banyakin, Insya Allah permintaan kita dikabulkan."

Mendengar itu semua yang samar-samar tapi jelas, pedagang itu seperti bangun dari tidur yang panjang. Dia langsung mencari masjid untuk sholat dan berterima kasih kepada Allah karna telah memberi jawaban selama ini. Semenjak itu dhuha dan tahajud tak pernah putus setiap malam setiap pagi ia jalankan dengan perasaan yakin kepada Allah. Dan setiap dia berjualan sendal keliling, setiap langkahnya selalu bersholawat, kini bukan penghasilan lagi yang dicari tapi mengucapkan sholawat sebanyak mungkin disetiap langkah kakinya. Hingga suatu ketika, seorang bapak-bapak menghampirinya dan menayakan "apakah bapak bisa mencarikan 4 orang untuk pergi haji?" subhanallah.. 
pedagang itu menjawab sambil tergugup-gugup "bisa pak." pedagang itu menjawab lagi "apakah orang tua dan orang tua istri saya boleh pak?" 
bapak-bapak itu menjawab dengan semangat "ohh.. boleh-boleh pak, besok bawa kesini saja pak, nanti saya data." Subhanallah, Allah Maha Mendegar.

Seorang pedagang sendal bisa pergiin haji orang tuanya bahkan orang tua istrinya juga. Subhanallah, Jika Allah sudah berkata kun fayakun. Gak Ada yang gak mungkin bagiNya..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Coffee Tiwus © 2011 Design by Putro Sapno Pamungkas