Visi Pernikahanku

Assalamu'alaikum..

Malam ini kuterenguh tak berdaya ketika seseorang menanyakan tentang sebuah visi pernikahan. Menikah itu memang untuk menjalankan sunnah Rosulullah SAW, siapa sih yang tidak ingin menikah dan tidak mau

menjadi pengikut Baginda Nabi? Pasti semuanya mau bukan. Menikah itu hakekatnnya bukan hanya sebuah melepas masa lajang, tapi menikah disini membaangun keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah, dan tentunya menikah cukup untuk satu kali seumur hidup.

Sebelumnya saya sangat tertarik untuk menikah muda, karena belakangan ini saya seperti di doktrin setelah membaca-baca tentang artikel nikah. Apalagi banyak artikel nikah yang ditujukan pada kaum muda-mudi ''nikah muda''. Menikah itu memang banyak sekali manfaatnya dari semua apsek, ''menikahlah, maka Allah akan mencukupi kebutuhanmu'' itu salah satunya. Tapi menikah bukan hanya sekedar kepingin atau ikut-ikutan teman yang sudah-sudah. Ini menikah loh, bukan untuk main-main.

Menikah juga yang harus bisa menyeimbangkan antara akhirat dan dunia. Lalu munculah pertanyaan, Bagaimana jika kamu menikah lalu membawa keluargamu untuk bahagia akhirat dan dunia? Jreeeng.. Saya tak bisa menjawabnya.. Jika dipikir, ini sama saja tentang menayakan visi saya hidup kedepannya bagaimana. Visi yang bukan hanya untuk pribadi diri sendiri, tapi juga visi untuk keluarga saya kelak.

Seseorang kini telah menanyakan itu kepadaku, visi kamu apa untuk menikah? Tersontak saya diam sesaat. Berfikir, apa visi saya dalam kehidupan berumah tangga. Saat itu yang ada di otak saya ''akan membawa keluarga yang saya bina bisa menggapai SurgaNya.'' Tetapi itu tidak cukup, bagaimana caranya? Ini lagi-lagi pertanyaan yang membuat saya lemah tak berdaya. Lalu bagaimana jika pertanyaan ini juga ditanyakan kepada saya,''kamu hidup untuk apa? Lalu bagaimana cara kamu untuk mempertahankan hidup?'' pertanyaan itu semua yang membuat saya tersadar.

Jika hidup ini Tidak ada tujuannya, dan semua makhluk pasti masuk SurgaNya, tentu pertanyaaan itu semua tidak akan berlaku. Ya disini kita hidup tentu ada tujannya, untuk mendapatkan Surga-Nya disana. Hidup disini kan cuma sementara, yang sebenarnya hidup itu adanya di Akhirat. Bagaimana untuk mencapai Akhirat? tentunya kita mempersiapkan diri dahulu disini (bumi) dan membawa bekal untuk bisa mencapai kesana.

Sebelumnya saya pernah posting juga tentang sebuah visi saya. Tapi disini saya akan mengulang, VISI saya hidup di dunia adalah saya akan membangun banyak perusahaan dimana karyawannya pada rajin ibadah, ikut solat berjamaah, mengaji, bersedkah. Itu semua saya ingin lakukan di kantor nanti. Hhe..aamiin.. Lalu VISI akheratnya ''saya mau bertemu dan memeluk Baginda Nabi'' mungkin yang ini sama seperti punya Kakek Jamil Azzaini. hhe, biarlah..

Nah lalu visi pernikahannya apa? Saya takkan membiarkan anak dan istri saya kelaparan, saya akan mengangkat martabat keluarga, saya akan memuliakan istri saya, saya akan mendidik anak-anak saya agar soleh dan solehah, saya akan mengajarkan akhlak-akhlak Rosulullah kepada mereka, saya ingin anak-anak saya menjadi tafidz, saya akan membawa mereka semua menjauhkan dari siksa api neraka dan tentunya saya berharap menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah bahagia di dunia
dan akhirat. Aamiin Aamiin Ya Robbal Alaamiin

Wasslamu'alaikum :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Coffee Tiwus © 2011 Design by Putro Sapno Pamungkas