Wahai Sahabatku.. Dulu kita adalah 4 sekawan yang terbaik saat kita
menginjak bangku sekolah dasar.. Dulu kita bagaikan "F4 Indonesia"
yang pada saat itu lagi jaman-jamannya.. Berbagai masalah telah kita lalui
dengan senang hati.. Dan tidak pula kita pun sering bertengkar dalam masalah
yang sepele.. Hal yang paling diingat adalah kami selalu main tunggu-tungguan
pada saat berangkat sekolah.. Rumah kami memang saling berdekatan dan kami
selalu berangkat dengan jalan bereng-bareng.. Aku ingat sekali aku yang selalu
datang duluan untuk menyamper temanku untuk ke Sekolah.. Kami selalu menuggu di
tempat rumah temanku yang selalu pemberani, Dani. Dia memunyai badan yang besar
dibandingkan dengan kami semua, dan mempunyai ketingkat percaya diri yang
tinggi. Terkadang dia suka marah dan sulit untuk mengontrol emosinya. Dani
bocah kecil yang lugu. Dan kedua yang
sampai pada tempat itu adalah Uje, dialah teman kami yang paling alim. Dia yang
mengajarkan kepada kami semua untuk solat Dhuha, belajar tata krama menurut
agama, belajar mecintai seorang wanita, belajar cara untuk lebih bersabar, dia
sangat pintar dalam membuat puisi, yang jelas pada saat itu dialah yang
mempunyai wawasan lebih tinggi dari kami semua. Rumah dia memang tidak terlalu
dekat dengan ketiga rumah kami, jadi dia kadang bareng berangkat ke sekolah kadang sebaliknya.. Dan Nana,
kami semua adalah orang yang jahat kepadanya, dialah yang menjadi bahan lelucon
dari kami semua dan terkadang kami sering minta duit kepadanya dengan alasan
“wah iya dulu lo pernah minjem duit ama gw, tapi lo blum pulangin” padahal cuma
satu orang yang punya hutang tapi pada ikut-ikutan.. Kasihan dia, kami bersalah
kepadanya.. Rumah dia berhadapan dengan rumah Dani jadi dia selalu menengok
dahulu ke rumah Dani sudah ada saya ataupun Uje yang menunggu, Jika belum ada
dia tidak mau menjadi orang yang pertama menunggu..hha.. Meskipun menjadi tempat
perkumpulan untuk menuju ke sekolah, tapi faktanya tuan rumah ini selalu
belakangan, jadi terkadang tunggu kami semua berkumpul baru kita jalan.. tapi itu semua adalah masa lalu.. Kini kita
sudah berpisah, tidak satu sekolah lagi tidak main samper-samperan lagi tidak jalan
bareng lagi..
Yang pertama adalah Uje, semenjak lulus dari Sekolah Dasar dia melanjutkan
untuk pergi ke pesantren yang ingin menjadi Kyai, katanya dulu. Sedih rasanya
kehilangan satu personil yang sudah kita anggap seperti saudara sendiri, namun
kita semua tidak bisa berbuat banyak untuk menghalang dia untuk pergi. Disisi
lain, kami semua melanjutkan untuk ke Sekolah Menengah Pertama, namun saya
terpisah juga dengan Dani dan Nana yang bisa satu sekolah lagi. Semakin
sulit saja saya untuk bisa bermain bareng karna jadwal kami tentunya berbeda.
Namun kami berjanji untuk bisa satu sekolah lagi ketika masuk SMA nanti
tentunya, kami pun harus belajar dengan giat untuk mencapai sekolah yang di tuju
bersama. Suatu hari ketika liburan datang, Uje datang untuk melepas rindu
kepada keluarganya dan tentunya kepada kami semua. Dia terlihat semakin alim
saja tapi itu tidak bertahan lama hanya sebentar saja dia liburan dan tidak menyempatkan bermain lagi dengan kami semua karna harus kembali untuk mencari ilmu di
pesantrennya. Setelah kepergian dia, berbulan-bulan dia tidak kembali lagi
kesini, kami bingung padahal ini sudah masuk liburan sekolah. Setelah mencari
tahu kepada tetangganya, ternyata rumah dia sudah dijual, jadi pantas saja dia
tidak main-main lagi kesini. Sekarang dia tinggal di Bandung tepatnya. Kami
semua jelas sedih, sudah tidak bisa lagi melihat dan bermain rekan sahabat kita
dulu. Kami doakan sukses selalu temanku.. kami merindukanmu..
Apapun yang terjadi, saya ikhlas..
Diposting oleh
Nocturno
Jumat, 10 Februari 2012
Setelah kehilangan Uje kami masih sama seperti yang dulu,
namun kini rumah Nana sudah tidak lagi berhadapan dengan rumah Dani, jadi si Nana
ini kesannya tidak punya teman selain Danank dan saya semenjak pindah, dia cenderung untuk merasa
nyaman di rumah. Bertahun-tahun sudah berlalu kami sudah lulus SMP dan
melanjutkan ke SMA, tapi disini kami terpisah semua, tidak ada yang satu
sekolah lagi. Sontak kami sedih, tidak bisa berangkat ke sekolah bersama lagi.
Pagi berganti siang berganti sore berganti malam dan seterusnya. Kami kini
sudah menginjak masa remaja yang dimana ini saatnya menemukan jatidiri kita
masing-masing. Disinilah teman kami salah bergaul. Dani, dia memilih untuk
mencari jatidirinya dengan mengikuti perintah teman-temannya. Segala merk minuman
keras dia minum, hidupnya menjadi tidak karuan. Dia pernah menabung demi untuk
membeli sebuah pedang panjang atau sering disebut samurai, katanya untuk
berjaga-jaga jika ada yang mencari masalah. wah wah.. Pulang selalu malam sampai di rumah
dia terkadang marah-marah tidak jelas. Hingga suatu ketika Ibunya sakit dan
akhirnya meninggal dunia. Dani hanya bisa menangisi dan tidak bisa berbuat
apa-apa. Hidupnya sedikit membaik seketika sepeninggalan ibunya tapi masalah
datang menghampirinya, dia di keluarkan dari sekolahnya karena sering berbuat
masalah. Setelah di keluarkan dari sekolahnya dia cenderung lebih baik mendapat
teman-teman yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dia sudah tidak minum-minum
lagi dan tidak ada lagi samurai di kamarnya. Kini ketika dia lulus dia ingin
seperti kakaknya ingin menjadi polisi. Rumahnya tinggal separuh karna yang separuh dijual
untuk membiayai kakaknya untuk masuk polisi. Tidak ada seorang perempuan di rumahnya,
menjadi rumahnya berantakan, maklum laki-laki semua. Singkat kata singkat
cerita kami lulus dari SMA, saya dan Nana melanjutkan untuk masuk perguruan
tinggi, sementara Dani dia menganggur karna ingin masuk polisi seperti
kakaknya.
Disinilah akhirnya kami akan terpisah lagi dari rekan
sahabat kami untuk kedua kalinya. Dani.. sudah menjalankan tes beberapa kali
untuk masuk polisi belum berhasil, hingga akhirnya dia memutuskan untuk pindah
KTP karna menurutnya lokasi disini terlalu banyak yang daftar sehingga pesaingnya semakin berat. Tes untuk masuk polisi kini tiba
lagi, untuk masuk polisi butuh biaya yang sangat besar. Hingga
akhirnya Dani menjual rumahnya dan memutuskan untuk mengontrak. Namun sayang..
Tes kali ini yang sangat ditungu-tunggu Dani masih belum berhasil, sudah menjual rumah, but
finally.. nihil.. Uang memang di kembalikan dan tes pun akan tetap ada untuk
selanjutnya, tapi saya sedih.. dia teman terbaik saya dari kecil hingga
sekarang.. saya ga siap untuk kehilangan teman terbaik saya lagi.. tak lama lagi
dia akan pergi dari sini, meninggalkan saya dan nana.. saya tak tahu apa yang
akan terjadi selanjutnya.. Semoga saja dia berhasil menjadi yang dia impikan..
Saya sangat merindukan kalian semua.. Allah punya rencana lain dari ini semua, semoga kita bisa bertemu dan berkumpul semua lain waktu nanti.. T,T..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar