Sudah menjadi kebiasaan setiap hari kamis, kami selalu
bermain futsal bersama teman-teman kampus. Jika ketika kami masih masuk kuliah,
tentunya yang bermain semakin banyak atau setidaknya cukup tidak kurang.
Walaupun bermainnya hanya satu jam saja, tapi itu sudah cukup puas itung-itung
ilangin stres tugas-tugas kampus walaupun sesaat. Terkadang jika orangnya
melebihi perkiraan kami suka nambah waktu bermain satu jam lagi itupun jika
lapangan kosong, jika tidak ya sudah mau apa lagi kita pulang..
Ketika memasuki liburan semester, kami tetap melanjutkan
bermain futsal walupun dua seminggu sekali tidak seminggu sekali lagi,, sekalian
olahraga, melepas rindu dan menjaga silahturahmi kepada teman-teman..hha.. Empat minggu sudah berjalan, kelihatannya
orang yang bermain oke-oke saja tapi lama kelamaan semakin berkurang saja,
maklum liburan banyak yang pulang kampung dan pada refreshing. Nah minggu
kemarin sudah bermain, seharusnya minggu ini libur dulu, tapi temen saya ingin
sekali bermain katanya kakinya gatel banget pengen tendang bola.. hha.. yasudah, saya sih oke-oke saja..
Tiba lah hari kamis, cobaan pun datang.. waktu menunjukan
jam dua belas siang tapi hari itu bagaikan malam, gelap sekali dan akhirnya
sebelum jam satu, tibalah hujan yang sangat deras sementara lapangan sudah di boking
jam 2.. Lalu saya berpikir “liburan ajah dah sepi yang main apalagi ujan gini..”
Setengah dua, hujan masih belum reda sampai-sampai sudah jam 2 saja. Akhirnya
setelah menghubungi teman-teman tapi kliatannya masih ragu-ragu, saya
memutuskan untuk berangkat saja. Waktu menunjukan jam 2, berarti kira-kira saya
sampai disana setengah tiga.. Walaupun keadaan hujan deras saya tetap
berangkat, rugi sih dalam pikiran, main berarti gak full nih tapi gak apalah
yang penting hadir dan gak kecewakan teman..
Nah disini lah, dalam perjalanan saya menaiki kendaraan
umum, saya tak henti-henti bersholawat. Yang di dalam kendaraan umum hingga
kliatan bingung melihati saya yang komat-kamit terus tanpa henti. Saya gak
peduli lah, saya lagi mengejar waktu agar tidak terlalu terlambat. Setengah jam
berlalu, tiba lah saya di lapangan. Ternyata temen saya belum pada main dan hanya
ada 5 orang, butuh 4 orang lagi nih untuk bermain, mereka ragu apakah main atau
tidak waktu pun sudah jam 14.35, tinggal 25 menit lagi. Kebetulan sekali di
sana ada beberapa orang yang mungkin habis bermain tetapi belum pulang, kami
ajak saja mereka, main gratis siapa yang tidak menolak. Pukul 14.40 akhirnya
main juga walaupun tinggal 20 menit, tak apalah yang penting olahraga udah
ujan-ujan sampai sini masa gak main.. hha.. Tetttt.. bunyi bel pun berbunyi menandakan
waktunya telah habis, keluarlah kami semua dari lapangan dengan rasa tidak
puas. Mungkin karena kebetulan ya, atau sang pemilik lagi berbaik hati, atau?
Entahlah, tapi saya yakin mungkin ini keajaiban dari sholawat, seakan Allah
sangat dekat disini dan membantu kami semua. Yang jelas ini tidak pernah
terjadi kepada kami semua atau semua yang pernah bermain disana. Dia yang
pemilik lapangan menghampiri kami semua setelah keluar lapangan dan menanyakan
“Kenapa kok telat mainnya?”. Lalu saya menjawab karena dia melihat ke saya “
Hujan mas, jadi telat..” Dia berkata lagi, “Mau main lagi gak?”, “Mau lah mas”
kata temen saya secara spontan. “Yasudah main lagi ajah tapi sampai jam
setengah empat ya” kata sang pemilik. Sontak kami semua senang, bingung, dan
heran.. hha .. kapan lagi nih, sang pemilik yang kelihatannya sangat jutek
kepada semua orang tiba-tiba berbaik hati..
hoho..
Jadi intinya, cepat atau lambat cobaan akan selalu datang
kepada kita semua, siap ga siap kita harus tetap terima cobaan yang kita hadapi..
Namun ingatlah Allah selalu bersama kita sholawat kepadanya, semua akan terjadi yang kita tak
ketahui..
0 komentar:
Posting Komentar