Cerita dari ajaibnya bersholawat..
Sudah menjadi kebiasaan setiap hari kamis, kami selalu
bermain futsal bersama teman-teman kampus. Jika ketika kami masih masuk kuliah,
tentunya yang bermain semakin banyak atau setidaknya cukup tidak kurang.
Walaupun bermainnya hanya satu jam saja, tapi itu sudah cukup puas itung-itung
ilangin stres tugas-tugas kampus walaupun sesaat. Terkadang jika orangnya
melebihi perkiraan kami suka nambah waktu bermain satu jam lagi itupun jika
lapangan kosong, jika tidak ya sudah mau apa lagi kita pulang..
Ketika memasuki liburan semester, kami tetap...
Sebuah Biji Tanaman
Sendiri.. ku melihatmu yang tak punya teman, tak punya
sahabat, tak punya kerabat, tak punya kekasih, tak punya saudara, dan tak punya keluarga. Kamu seperti makhluk
dari angkasa yang jatuh dari bumi yang tak tahu tujuan mu datang kesini. Kamu
seperti pengembara yang tidak membawa sedikit bekal untuk melanjutkan
perjalanan. Sehingga aku tak tega kau berada disini yang datang di
tengah dedaunan yang telah membusuk dan ranting-ranting yang sudah tak berguna
bagi induknya. Aku yang menemukanmu sendiri disini, saat itu aku bersumpah akan
merawatmu...
Apapun yang terjadi, saya ikhlas..
Wahai Sahabatku.. Dulu kita adalah 4 sekawan yang terbaik saat kita
menginjak bangku sekolah dasar.. Dulu kita bagaikan "F4 Indonesia"
yang pada saat itu lagi jaman-jamannya.. Berbagai masalah telah kita lalui
dengan senang hati.. Dan tidak pula kita pun sering bertengkar dalam masalah
yang sepele.. Hal yang paling diingat adalah kami selalu main tunggu-tungguan
pada saat berangkat sekolah.. Rumah kami memang saling berdekatan dan kami
selalu berangkat dengan jalan bereng-bareng.. Aku ingat sekali aku yang selalu
datang duluan untuk menyamper temanku...
Langganan:
Postingan (Atom)